Membangun sistem pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata merupakan tujuan utama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Pendidikan inklusif adalah upaya menyelaraskan berbagai kebijakan dan program pendidikan untuk memastikan bahwa setiap anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.”
Pentingnya membangun sistem pendidikan yang inklusif juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pendidikan dan Kebijakan Publik (Puskapub), Arief Rachman. Menurutnya, “Pendidikan inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata dalam mengakses pendidikan.”
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kerjasama yang kuat antara pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan pendapat Profesor John Hattie, seorang pakar pendidikan asal Australia, yang menyatakan bahwa “Kualitas pendidikan akan tercapai jika semua pihak terlibat aktif dalam mendukung proses belajar mengajar.”
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dan inklusif dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan visi dari UNESCO, yang menyatakan bahwa “Pendidikan berkualitas harus merata dan dapat diakses oleh semua, tanpa diskriminasi.”
Dengan demikian, membangun sistem pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua pihak, tujuan tersebut dapat tercapai demi menciptakan generasi yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi.